Perkenalan Samba
A. Pendahuluan
Samba adalah program yang memungkinkan sejumlah komputer dengan berbagai sistem operasi untuk bisa saling bertukar file maupun menggunakan printer yang sama. Dengan Samba, untuk menghubungkan beberapa komputer windows ke dalam suatu domain tidak diperlukan lagi Windows NT Server. Bahkan yang lebih baik lagi adalah,Samba memungkinkan terbentuknya sebuah jaringan client-server dengan berbagai sistem operasi di dalamnya, tidak seperti Windows NT yang hanya dapat melayani komputer dengan sistem operasi windows dan NFS yang hanya dapat melayani komputer dengan sistem operasi UNIX atau Linux (NFS itu adalah program untuk file server juga seperti Samba).B. Instalasi
Pertama-tama sourcenya musti didownload dan diletakkan di direktori /usr/local/src. Situs utama untuk mendownload rilis stabil terbaru adalah http://www.samba.org. Apabila yang didownload adalah file installer bentuk binary (rpm) maka cara menginstallnya sangat mudah. Misalnya, file yang didownload adalah samba-3.0.21a-1.i386.rpm . Setelah filenya diletakkan, masuklah ke /usr/local/src . Jangan lupa login sebagai root, untuk memudahkan proses selanjutnya.[root@ares /root]# cd /usr/local/src [root@ares src]# ls samba-3.0.21a-1.i386.rpmSetelah itu tinggal jalankan perintah berikut :
[root@ares src]#rpm -ivh samba-3.0.21a-1.i386.rpmApabila file installernya adalah dalam bentuk source distribusi, umpamanya nama filenya samba-3.0.21a.tar.gz maka pertama-tama setelah mendownload dan memindahkan filenya ke /usr/local/src, kita masuk ke direktori tersebut.
[root@ares /root]# cd /usr/local/src [root@ares src]# ls samba-3.0.21a.tar.gzKemudian file source samba ini dibuka.
[root@ares src]# tar zxvf samba-3.0.21a.tar.gz [root@ares src]# ls samba-3.0.21a samba-3.0.21a.tar.gzKemudian masuk ke direktori samba-3.0.21a
[root@ares src]# cd samba-3.0.21aMasuklah ke direktori source.
[root@ares samba-3.0.21a]# [root@ares samba-3.0.21a]# cd source [root@ares source]#Kemudian jalankan skrip konfigurasi. Pada pengeksekusian skrip ini, kita bisa menambahkan berbagai option seperti ./configure -with-ssl untuk mendukung protocol Secure Socket Layer dan ./configure tee error-log untuk memasukkan setiap catatan kesalahan konfigurasi ke dalam file error-log. Untuk mengetahui list option yang lengkap, caranya adalah dengan mengetikkan ./configure -help . Namun sebagai contoh, pengeksekusian skrip konfigurasi tidak menggunakan option apa-apa.
[root@ares source]# ./configure creating cache ./config.cache checking for gcc... gcc checking whether the C compiler (gcc -O ) works... yes checking whether the C compiler (gcc -O ) is a . . . configure OK updating cache ./config.cache creating ./config.status creating include/stamp-h creating Makefile creating include/config.h [root@ares source]#Sekarang, masukkan perintah make.
[root@ares source]# make Using FLAGS = -O -Iinclude -I./i... . . .Setelah itu lakukan instalasi dengan perintah make install
[root@ares source]# make install Using FLAGS = -O -Iinclude -I.... . . . /usr/local/samba/swat/using_samba/gifs/txtpreva.gif ====================================================================== The SWAT files have been installed. Remember to read the swat/README for information on enabling and using SWATUntuk mempermudah administrasi, Samba memiliki tool bernama SWAT yang cukup user friendly. Cara agar tool ini dapat digunakan adalah sebagai berikut :
- 1. Pada file /etc/service hilangkan tanda hash(#) pada baris:
swat 901/tcp
- 2. Tambahkan baris-baris berikut pada file inetd.conf di direktori /etc. Pada kernel - kernel linux yang terbaru, file inetd.conf ini diganti dengan xinetd. Kita harus membuat file bernama swat di direktori /etc/xinetd.d. Path dimana file binary swat diinstalasikan defaultnya berada dalam direktori /usr/local/samba/bin. Untuk Linux ada kemungknan berada di /usr/sbin. Kalau hendak mencarinya, dapat digunakan perintah whereis swat.
Swat stream tcp nowait.400 root /usr/local/samba/bin/swat swatApabila Linux yang digunakan menggunakan xinetd, dengan asumsi file binary swat berada pada /usr/sbin, maka file /etc/xinetd.d/swat harus dibuat dan diisi dengan baris-baris berikut :
service swat { port = 901 socket_type = stream wait = no only_from = localhost user = root server = /usr/sbin/swat log_on_failure += USERID disable = no }
C. Menjalankan service Samba
Kita harus menjalankan servicenya. Untuk itu kita harus masuk ke direktori /usr/local/samba/sbin/ , kemudian mengetikkan perintah :./nmbd -Ddan kemudian
/sbin/smbd -DPerintah yang pertama berfungsi untuk mengaktifkan daemon smbd yang bertugas melayani permintaan dan registrasi nama. Perintah yang kedua, bertugas untuk menangani koneksi berbasis TCP/IP dan autentikasi lokal. Atau dengan cara lain, yaitu membuat script yang bisa melakukan 2 pekerjaan sekali perintah. Kita dapat membuat file /sbin/startsmb
[root@ares swat]# vi /sbin/startsmb [root@ares swat]# cat /sbin/startsmb #!/bin/sh /usr/local/samba/bin/nmbd -D /usr/local/samba/bin/smbd -D [root@ares swat]# [root@ares swat]# chmod +x /sbin/startsmb [root@ares swat]# startsmbSebenarnya ada service lain yang dapat dijalankan, yaitu winbindd, namun tidak akan dibahas dulu sementara ini. Untuk menyetop service Samba, caranya dengan mengetikkan beberapa perintah berikut ini :
killproc smbd killproc nmbd rm -f /usr/local/samba/var/locks/smbd.pid rm -f /usr/local/samba/var/locks/nmbd.pidKalau mau, dapat dibuat file script sederhana untuk melakukan perintah-perintah di atas, seperti sebelumnya.
D. Konfigurasi Samba
Agar Samba dapat bekerja sesuai keinginan kita, maka kita harus mengkonfigurasikannya. Caranya adalah dengan mengedit file smb.conf di direktori /etc/samba/ atau /usr/local/samba/lib/ . File ini tidak ada secara default, namun kita dapat melihat beberapa contoh file konfigurasinya di /usr/local/samba/lib. Apabila kita menginstalasi dengan paket rpm maka file smb.conf secara default dibuat di direktori /etc/samba. Ada dua cara untuk mengeditnya, yang pertama dengan editor text untuk mengedit file teks ini secara langsung, dan yang kedua menggunakan tool GUI yang interaktif seperti SWAT dan Webmin. Berikut ini adalah contoh isi smb.conf yang sederhana.[global] workgroup = WKG netbios name = MYNAME [share1] path = /tmp [share2] path = /my_shared_folder comment = Some random filesKonfigurasi di atas menunjukkan bahwa jaringan workgroup yang diurus oleh Samba bernama WKG , dan memiliki nama netbios MYNAME. Netbios adalah system penamaan yang dianut Microsoft untuk mengenali komputer-komputer yang memiliki sistem operasi Windows di jaringan. Samba dapat menggunakan protokol ini juga, sehingga komputer dengan Samba dapat dikenali sebagai komputer Windows. Apabila kita menggunakan konfigurasi di atas, maka kita dapat mengakses (lewat jaringan) file di direktori /tmp dengan nama folder share1 , dan file di direktori my_shared_folder dengan nama folder share2. Contoh konfigurasi lainnya yang juga sederhana adalah sebagai berikut :
[global] workgroup = MIDEARTH [homes] guest ok = no read only = noArti konfigurasi di atas adalah, user yang tidak memiliki account di Samba tidak boleh mengakses file yang dimaksud. User yang memiliki accountdapat masuk baik dengan menggunakan nama login mereka maupun kata homes sebagai nama servicenya.
testparm /etc/samba/smb.confApabila komputer client menggunakan Windows 98 atau Windows NT Service Pack 3 atau versi sebelumnya, pada sesi global harus ditambahkan :
encrypt password = yesDengan demikian user mengakses samba dengan password yang terenkripsi, sehingga tidak mudah diketahui oleh cracker.
[root@ares /root]# smbpasswd -a rafidDengan demikian user bernama rafid telah ditambahkan. Kemungkinan akan ada pesan kesalahan bahwa enkripsi password tidak ada. Ini bukan masalah.karena Samba akan membuatkan databasenya.
E. Tes Samba
Setelah Samba selesai dikonfigurasi dan dijalankan, maka service dapat dites dengan program smbclient. Untuk mengetahui semua dokumen yang disharing dan berbagai informasi lainnya, dapat digunakan perintah berikut :smbclient -U% -L yourhostnamecontoh :
smbclient -U% -L localhostApabila perintah ini dijalankan maka akan tampil ip address interface komputer yang bersangkutan, alamat broadcast, subnet mask, nama domain, system operasi, versi samba, folder yang disediakan beserta tipe dan komentarnya, nama server, dan nama workgroupnya. Apabila hal diatas tidak dapat dilakukan, kemungkinan terdapat error yang dapat dibaca di /var/log/samba/smb.log.
F. Mensetting klien Samba untuk Sharing File.
Setelah bagian server telah dikonfigurasi dan dijalankan, kini saatnya untuk menseting komputer clientnya. Komputer client Samba adalah komputer Windows, namun dengan software tambahan, komputer UNIX atau Linux pun dapat menjadi clientnya juga. Pembahasan pada tutorial ini hanya untuk pembuatan workgroup, bukan untuk pembentukan sebuah domain (maksudnya server Samba tidak akan dijadikan domain controller seperti Windows NT, hanya dijadikan sarana untuk sharing file biasa saja).F.1.Mensetting Klien dengan Windows 9x/Me.
F.1.1 Setting Account dan Password
Walau Windows 95 atau 98 bukanlah sistem operasi multi user secara penuh, mereka masih memiliki fasilitas membuat account user dan password pada desktop layout. Apabila hendak dijadikan klien Samba, fasilitas ini harus diaktifkan terlebih dahulu. Cara untuk mengaktifkannya adalah mengarahkan mouse ke menu Start>Setting>Control Panel/Password. Sesudah memilih ikon password, klik tab user profiles, kemudian klik bagian Users can customize their preferences ... Dengan demikian, Windows akan meletakkan profile secara terpisah dari setiap user dan menyimpan user name dan password yang nantinya akan digunakan ketika akan melakukan koneksi ke SMB/CIFS server. Semua opsi pada bagian User Profile Settings dicentang juga. Langkah berikutnya adalah masuk ke tab change password. Agar Samba dapat memberikan ijin akses ke direktori yang di-sharing, username dan password pada windows harus sama dengan account dan password yang ada pada server Samba. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol change windows password. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk mengganti password. Setelah password selesai diganti, maka komputer harus di-boot agar perubahannya tersimpan.F.1.2 Setting Network
Untuk mengeset network, caranya adalah dengan mengklik icon network pada control panel. Pada tab configurasi, akan muncul komponen-komponen network yang terinstall. Apabila komponen untuk protokol TCP/IP tidak tersedia, maka harus dilakukan instlasi dengan mengklik tombol add. Program installernya dapat diperoleh melalui CD ROM instalasi windows. Setelah selesai, komputer harus direstart untuk menyimpan konfigurasi yang telah dirubah.F.1.3 Menkonfigurasi TCP/IP
Masuklah ke control panel>network , lalu pada tab configuration, carilah device yang dilinkkan dengan protocol TCP/IP dan ditandai dengan tanda panah ->. Kemudian klik tombol Properties. Apabila diperlukan, 4 tab yang dapat dikonfigurasi yaitu tab IP Address, DNS Configuration, WINS Configuration dan Bindings.- 1. Tab IP Address.
- 2. Tab DNS Configuration.
- 3. Tab WINS Configuration
- 4. Tab Bindings.
F.1.4 Menentukan Nama Komputer dan Workgroup
Untuk menentukan nama komputer dan work group, pada Start/Setting/Control Panel/Network/ dipilih tab identification (bukan configuration seperti tadi). Disini kita dapat mengedit nama komputer, nama workgroup dan deskripsi komputernya. Setelah menekan ok, maka untuk mengaktifkan perubahannya, komputer harus direstart dulu.F.1.5 Mengakses Server Samba
Apabila semua setting telah dilakukan dan Samba telah aktif, maka untuk mengakses folder yang dishare, dapat menggunakan network Neighbourhood. Disana akan ada nama server Samba. Apabila icon ini diklik maka akan tampil direktori-direktori yang disharenya.F.2 . Mensetting Klien dengan Windows NT 4.0.
Cara mensetting klien dengan Windows NT 4.0 ini sama persis dengan Windows 98, namun sebaiknya nilai default pada konfigurasinya tidak diubah kalau tidak terpaksa.F.3 . Mensetting klien dengan Windows 2000/XP
Untuk Client dengan Windows 2000/XP, maka setting default sudah memadai. Apabila server Samba sudah jalan maka komputer client akan mendeteksinya secara otomatis. Namun kita bisa melakukan konfigurasi lagi apabila diperlukan.G. Menggunakan Samba untuk layanan Printer
Dengan Samba, sebuah printer dapat diakses oleh komputer yang terhubung dalam jaringan. Dengan demikian tiap komputer yang ingin mencetak tidak harus menginstall printer untuk masing-masingnya. Mereka cukup memakai printer yang sama. Namun, proses pencetakan yang dilakukan oleh printer yang terhubung di Jaringan tidak sesederhana printer yang terhubung secara lokal. Pada printer lokal, pengguna bebas menentukan prioritas penge-print-an. Pada printer jaringan, akan ada antrian, bukan saja dari file yang berbeda, namun juga dari pengguna yang berbeda. Untuk menentukan prioritas permintaan cetak, waktu pencetakan, dan pemilihan printer, dibutuhkan tenaga operator yang secara khusus menangani permasalahan printer jaringan ini. Dari segi pengiriman data, mekanisme pengiriman data yang akan dicetak dan konfirmasi hasil cetak juga lebih kompleks, karena harus melewati protokol jaringan. Tujuan Tutorial ini hanya sebatas menjadikan printer dapat diakses dan digunakan oleh tiap komputer client.G.1 Proses kerja percetakan di Jaringan
Proses kerja percetakan pada printer jaringan terdiri dari empat tahap, yaitu sebagai berikut :- a. Membuka file dan authehtikasi sebuah koneksi ke printer.
- b. File disalin (dikirimkan) melalui jaringan.
- c. Koneksi ditutup.
- d. File yang sampai dicetak dan salinan file yang ada di server dihapus.
Lpr -r -Pprinter filePerintah ini akan memberitahukan lpr untuk menyalin dokumen ke spool area. Spool area ini biasanya berada di direktori /var/spool. Kemudian perintah tersebut akan memanggil nama printer pada file konfigurasi system (/etc/printcap), dan menerjemahkan ketentuan yang ditemukan. Dengan demikian dapat diputuskan bagaimana memproses data, dan dengan device apa untuk mengirimkan data ke printer. Karena pada perintah di atas terdapat opsi ?r maka file yang ditentukan pada perintah tersebut (yang terdapat pada server Samba)akan dihapus sesudah dicetak.
- %s : Full Pathname file pada server Samba yang akan dicetak.
- %f : Nama file itu sendiri (tanpa didahului path) pada server Samba yang akan dicetak.
- %p : Nama printer Linux yang digunakan.
- %j : Jumlah pencetakan (digunakan untuk lprm, lppause dan lpresume)
G.2 Membuat Share [printers]
Untuk mensharing sebuah printer, maka yang harus dilakukan adalah mengedit file konfigurasi smb.conf. Berikut ini adalah contoh konfigurasi yang sederhana :[global] printing = bsd load printers = yes [printers] path = /var/spool/samba printable = yes public = yes writable = noSegala pengesetan atribut pada seksi global akan mempengaruhi semua printer yang disharing. Adanya seksi printers, menyebabkan user dapat menggunakan semua printer yang disertakan pada file printcap. Segala atribut yang diset di sini merupakan nilai default bagi semau printer yang disharing. Adapun perinciannya sebagai berikut :
[global] #ini untuk pengesetan secara global printing = bsd #Memakai perintah yang kompatibel dengan system BSD load printers = yes #Semua printer yang dishare di printcap akan diload show add printer wizard = yes #memunculkan icon add printer wizard di folder printers pada Windows printcap name = /etc/printcap #memberitahu samba tempat daftar printer yang tersedia printer admin = @ntadmin, root #menunjukkan operator/administrator dari server ini adalah user yang termasuk dalam grup ntadmin max print jobs = 100 #Menunjukkan banyaknya pekerjaan printing yang dapat ditampung server dalam suatu waktu. lpq cache time = 20 #Menunjukkan waktu cache dari pemanggilan perintah lpq use client driver = no #Nilai yes hanya memiliki efek pada windows NT/2000/XP [printers] #untuk pengesetan printer secara global comment = All Printers #Komentar ini akan ditampilkan apabila user menampilkan list printer tersharing yang tersedia printable = yes #Ini menunjukkan service printer tersedia path = /var/spool/samba # Direktori dimana file-file yang akan diprint ditampung untuk kemudian dicetak. browseable = no #Apabila printable = yes, nilainya sebaiknya no, agar share [printers] tidak terlihat di Network Neighbourhood guest ok = yes #Untuk pemakaian service, terdapat account guest sehingga tidak perlu memasukkan password public = yes #Sinonim dengan di atas read only = yes #File yang berada di direktori untuk keperluan service tidak dapat dimodifikasi (secara umum) writable = no #Sama dengan diatas [my_printer_name] comment = Printer with Restricted Access path = /var/spool/samba_my_printer printer admin = kurt browseable = yes printable = yes writable = no hosts allow = 0.0.0.0 #Semua permintaan print yang berasal dari komputer dengan no ip apa saja, diterima hosts deny = turbo_xp, 10.160.50.23, 10.160.51.60 #Permintaan dari komputer dengan nama turbo_xp, dengan ip 10.160.50.3 dan 10.160.51.60 ditolak guest ok = no #Permintaan membutuhkan autentikasi dari user yang terdaftar / tidak ada account Guest
G.3 Menguji Percetakan
Untuk menguji apakah print server telah siap, dapat menggunakan perintah testparm dan testprns. Penggunaan testparm telah dibahas, sedangkan untuk penggunaan testprns contohnya adalah sebagai berikut:testprns lp /etc/printcap
G.4 Setup pada klien Windows
Untuk Windows 9x, untuk mengetahui apakah suatu printer dapat diakses dari klien, caranya adalah dengan menklik icon Network Neighbourhood. Dan akan tampak pada layer, sebuah printer yang dishare. Untuk dapat menggunakan printer ini, caranya adalah dengan melakukan setup printer tersebut. Pada menu start>setting>printer , klik ganda ikon add printer. Akan muncul sebuah kotak dialog yang akan menanyakan, printer yang akan ditambahkan merupakan printer local atau network. Yang harus dipilih adalah network printer. Kemudian akan ditanyakan nama printer yang aktif di jaringan. Kita dapat menggunakan tombol browse untuk memilih printer yang akan kita tambahkan. Setelah printernya ditetapkan, klik tombol ok.H Penutup
Demikianlah tutorial Perkenalan Samba dari saya. Artikel ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak potensi Samba yang bisa dieksplore. Bagi yang hendak mendalami samba, hendaknya ke situs resminya di www.samba.org .- www.samba.org
- Majalah Neotek Vol IV no 11, Neotutor, SAMBA FILE SHARING, Berbagi Printer dan File, Bag 1, Asmuri
- Majalah Neotek Vol V no 1, Neotutor, SAMBA FILE SHARING, Berbagi Printer dan File, Bag 2, Asmuri
0 komentar:
Posting Komentar