Yang disebut cookies atau internet cookies adalah sepotong kecil teks
yang diberikan oleh website untuk disimpan dalam harddisk Anda. Gunanya
adalah untuk menyimpan informasi yang nantinya diberitahukan pada
website tersebut saat Anda mengunjunginya lagi. Jadi cookies adalah alat
bagi website untuk mengingat siapa Anda atau apa yang telah Anda
lakukan bersama website itu.
Bentuk dari cookies adalah name-value pair, atau pasangan nama dan nilai. Misalnya:
session-id-time 954242000 amazon.com/
session-id 002-4135256-7625846 amazon.com/
Kedua baris diatas merupakan cookies dari amazon.com dan berisi informasi yang diperlukan oleh amazon.com tentang Anda.
Contoh dari fungsi cookies adalah jika Anda mengisi pilihan 'Remember
me' saat login ke email, maka dikemudian hari Anda tidak perlu lagi
mengisi username dan password, seolah-olah website email Anda sudah
mengenali siapa Anda. Sebetulnya yang terjadi adalah website tersebut
memberikan sebuah cookies unik yang berbeda dengan orang lain, dan
mengasosiasikan cookies tersebut dengan username dan password Anda.
Pada kesempatan berikutnya Anda mengakses website tersebut, program
browser akan mengirimkan cookies tadi, dan diterima oleh website bersama
permintaan akses ke halaman login. Karena cookies tadi sudah
diasosiasikan dengan username Anda, maka website tadi mengerti bahwa
yang menghubunginya adalah Anda, dan langsung memberikan halaman inbox,
tanpa perlu melewati login lagi.
Cookies sempat dicurigai dan mendapat pandangan negatif dari beberapa
pihak, karena dinilai berpotensi mengganggu privacy saat berinternet.
Mereka beranggapan bahwa informasi dari cookies akan dapat menggambarkan
siapa Anda, karena cookies dapat menyimpan bukan hanya data yang dengan
sadar Anda berikan pada website, tetapi juga halaman mana saja yang
Anda buka, kata apa yang Anda cari di fasilitas search, iklan mana saja
yang Anda klik, dsb. Meski biasanya cookies tidak berisi informasi data
diri seperti nama, alamat, dsb, namun data lainnya bisa sangat lengkap,
tergantung website pembuatnya.
Pandangan ini cukup beralasan, apalagi website pengiklan seperti
DoubleClick bertindak sangat agresif termasuk dengan memanfaat cookies.
DoubleClick biasanya membayar website lain untuk memberi ruang iklan
pada halaman web mereka, yang kemudian diisi dengan iklan klien-klien
DoubleClick. Lalu DoubleClick memanfaatkan cookies untuk mengingat iklan
mana saja yang pernah Anda klik, bukan hanya di satu website, tetapi
disemua website yang memasang iklan dari DoubleClick. Ini yang disebut
dengan cross-site profiling, dan cookies seperti itu disebut third party
cookies (cookies dari pihak ketiga), karena berasal bukan dari website
yang sedang Anda kunjungi. Karena begitu banyak website yang memasang
iklan dari DoubleClick, informasi yang dikumpulkan DoubleClick dari
cookies bisa sangat banyak.
Namun bagi saya, manfaat cookies cukup banyak, karena dengan cookies
sebuah website dapat mengetahui dan mengingat banyak hal. Misalnya
halaman mana yang dikunjungi banyak orang yang berbeda tapi hanya
satu-dua kali dan mana yang hanya dikunjungi beberapa orang namun hingga
puluhan kali. Cookies juga akan dapat membantu website melayani Anda
lebih baik, misalnya dengan hanya menampilkan isi yang relevan dengan
kebiasaan Anda, atau mengingat barang apa saja yang sudah Anda klik
untuk dimasukkan ke "shopping cart" saat sedang berbelanja di website
tersebut, dsb.
Selain itu jika berkeberatan, Anda dapat mengatur perilaku cookies pada
browser Anda, misalnya apakah akan disimpan sampai kadaluarsa atau
langsung dihapus begitu browser ditutup, bahkan menolak untuk
menyimpannya sama sekali jika memang dikehendaki. Pada Mozilla Firefox,
pilihan itu ada pada menu Tools >> Options... >> Privacy.
Pada Opera bukalah menu Tools >> Preferences >> Advanced
>> Cookies. (Internet Explorer? Mohon maaf, saya sudah
bertahun-tahun tidak pernah menggunakan IE karena alasan keamanan.
Silakan cari sendiri.)
Perlu diketahui juga bahwa cookies dari satu website hanya akan
dikirimkan pada website itu sendiri dan tidak akan pernah dikirimkan ke
website lain.
Cookies juga bisa menjadi tidak valid atau tidak efektif jika satu
komputer dipakai oleh beberapa orang tanpa user account terpisah,
sehingga cookies satu orang dianggap juga cookies pengguna lainnya.
Akibatnya bisa saja seseorang membuka email inbox orang lain.
Atau juga sebaliknya jika satu orang memakai beberapa komputer. Jika
saya mengunjungi sebuah website dari laptop lalu sekali lagi dengan
komputer desktop, maka website itu akan menganggapnya sebagai dua orang
yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar