Rabu, 04 Mei 2011

SAMBA

Daftar isi

Perkenalan Samba

A. Pendahuluan

Samba adalah program yang memungkinkan sejumlah komputer dengan berbagai sistem operasi untuk bisa saling bertukar file maupun menggunakan printer yang sama. Dengan Samba, untuk menghubungkan beberapa komputer windows ke dalam suatu domain tidak diperlukan lagi Windows NT Server. Bahkan yang lebih baik lagi adalah,Samba memungkinkan terbentuknya sebuah jaringan client-server dengan berbagai sistem operasi di dalamnya, tidak seperti Windows NT yang hanya dapat melayani komputer dengan sistem operasi windows dan NFS yang hanya dapat melayani komputer dengan sistem operasi UNIX atau Linux (NFS itu adalah program untuk file server juga seperti Samba).
Kini, Samba terus berkembang karena merupakan salah satu produk open source. Dari Linux yang merupakan free software maupun Solaris yang komersial (walaupun akhirnya dijadikan freeware), semuanya memasukkan Samba di dalam paket distribusi programnya. Bahkan ada produsen hardware tertentu yang membuat produk file server yang menggunakan Samba di dalamnya.
Tujuan tutorial ini adalah mengenalkan penggunaan Samba untuk penggunaan file dan printer bersama bagi komputer-komputer Windows.

B. Instalasi

Pertama-tama sourcenya musti didownload dan diletakkan di direktori /usr/local/src. Situs utama untuk mendownload rilis stabil terbaru adalah http://www.samba.org. Apabila yang didownload adalah file installer bentuk binary (rpm) maka cara menginstallnya sangat mudah. Misalnya, file yang didownload adalah samba-3.0.21a-1.i386.rpm . Setelah filenya diletakkan, masuklah ke /usr/local/src . Jangan lupa login sebagai root, untuk memudahkan proses selanjutnya.
[root@ares /root]# cd /usr/local/src
  [root@ares src]# ls
  samba-3.0.21a-1.i386.rpm
Setelah itu tinggal jalankan perintah berikut :
[root@ares src]#rpm -ivh samba-3.0.21a-1.i386.rpm
Apabila file installernya adalah dalam bentuk source distribusi, umpamanya nama filenya samba-3.0.21a.tar.gz maka pertama-tama setelah mendownload dan memindahkan filenya ke /usr/local/src, kita masuk ke direktori tersebut.
[root@ares /root]# cd /usr/local/src
  [root@ares src]# ls
  samba-3.0.21a.tar.gz
Kemudian file source samba ini dibuka.
[root@ares src]# tar zxvf samba-3.0.21a.tar.gz
  [root@ares src]# ls
  samba-3.0.21a samba-3.0.21a.tar.gz
Kemudian masuk ke direktori samba-3.0.21a
[root@ares src]# cd samba-3.0.21a
Masuklah ke direktori source.
[root@ares samba-3.0.21a]#
  [root@ares samba-3.0.21a]# cd source
  [root@ares source]#
Kemudian jalankan skrip konfigurasi. Pada pengeksekusian skrip ini, kita bisa menambahkan berbagai option seperti ./configure -with-ssl untuk mendukung protocol Secure Socket Layer dan ./configure tee error-log untuk memasukkan setiap catatan kesalahan konfigurasi ke dalam file error-log. Untuk mengetahui list option yang lengkap, caranya adalah dengan mengetikkan ./configure -help . Namun sebagai contoh, pengeksekusian skrip konfigurasi tidak menggunakan option apa-apa.
[root@ares source]# ./configure
  creating cache ./config.cache
  checking for gcc... gcc
  checking whether the C compiler (gcc -O ) works... yes
  checking whether the C compiler (gcc -O ) is a
  .
  .
  .
  configure OK
  updating cache ./config.cache
  creating ./config.status
  creating include/stamp-h
  creating Makefile
  creating include/config.h
  [root@ares source]#
Sekarang, masukkan perintah make.
[root@ares source]# make
  Using FLAGS = -O -Iinclude -I./i...
  .
  . 
  .
Setelah itu lakukan instalasi dengan perintah make install
[root@ares source]# make install
  Using FLAGS = -O -Iinclude -I....
  .
  .
  .
  /usr/local/samba/swat/using_samba/gifs/txtpreva.gif
  ======================================================================
  The SWAT files have been installed. Remember to read the swat/README
  for information on enabling and using SWAT
Untuk mempermudah administrasi, Samba memiliki tool bernama SWAT yang cukup user friendly. Cara agar tool ini dapat digunakan adalah sebagai berikut :
  • 1. Pada file /etc/service hilangkan tanda hash(#) pada baris:
swat 901/tcp
  • 2. Tambahkan baris-baris berikut pada file inetd.conf di direktori /etc. Pada kernel - kernel linux yang terbaru, file inetd.conf ini diganti dengan xinetd. Kita harus membuat file bernama swat di direktori /etc/xinetd.d. Path dimana file binary swat diinstalasikan defaultnya berada dalam direktori /usr/local/samba/bin. Untuk Linux ada kemungknan berada di /usr/sbin. Kalau hendak mencarinya, dapat digunakan perintah whereis swat.
Untuk inetd.conf , dapat ditambahkan baris berikut ini
Swat stream tcp nowait.400 root /usr/local/samba/bin/swat swat
Apabila Linux yang digunakan menggunakan xinetd, dengan asumsi file binary swat berada pada /usr/sbin, maka file /etc/xinetd.d/swat harus dibuat dan diisi dengan baris-baris berikut :
service swat
  {
  port = 901
  socket_type = stream
  wait = no
  only_from = localhost
  user = root
  server = /usr/sbin/swat
  log_on_failure += USERID
  disable = no
  }

C. Menjalankan service Samba

Kita harus menjalankan servicenya. Untuk itu kita harus masuk ke direktori /usr/local/samba/sbin/ , kemudian mengetikkan perintah :
./nmbd -D
dan kemudian
/sbin/smbd -D
Perintah yang pertama berfungsi untuk mengaktifkan daemon smbd yang bertugas melayani permintaan dan registrasi nama. Perintah yang kedua, bertugas untuk menangani koneksi berbasis TCP/IP dan autentikasi lokal. Atau dengan cara lain, yaitu membuat script yang bisa melakukan 2 pekerjaan sekali perintah. Kita dapat membuat file /sbin/startsmb
[root@ares swat]# vi /sbin/startsmb
  [root@ares swat]# cat /sbin/startsmb
  #!/bin/sh
  /usr/local/samba/bin/nmbd -D
  /usr/local/samba/bin/smbd -D
  [root@ares swat]#
  [root@ares swat]# chmod +x /sbin/startsmb
  [root@ares swat]# startsmb
Sebenarnya ada service lain yang dapat dijalankan, yaitu winbindd, namun tidak akan dibahas dulu sementara ini. Untuk menyetop service Samba, caranya dengan mengetikkan beberapa perintah berikut ini :
killproc smbd
  killproc nmbd
  rm -f /usr/local/samba/var/locks/smbd.pid
  rm -f /usr/local/samba/var/locks/nmbd.pid
Kalau mau, dapat dibuat file script sederhana untuk melakukan perintah-perintah di atas, seperti sebelumnya.

D. Konfigurasi Samba

Agar Samba dapat bekerja sesuai keinginan kita, maka kita harus mengkonfigurasikannya. Caranya adalah dengan mengedit file smb.conf di direktori /etc/samba/ atau /usr/local/samba/lib/ . File ini tidak ada secara default, namun kita dapat melihat beberapa contoh file konfigurasinya di /usr/local/samba/lib. Apabila kita menginstalasi dengan paket rpm maka file smb.conf secara default dibuat di direktori /etc/samba. Ada dua cara untuk mengeditnya, yang pertama dengan editor text untuk mengedit file teks ini secara langsung, dan yang kedua menggunakan tool GUI yang interaktif seperti SWAT dan Webmin. Berikut ini adalah contoh isi smb.conf yang sederhana.
[global]
  workgroup = WKG
  netbios name = MYNAME
  [share1]
  path = /tmp
  [share2]
  path = /my_shared_folder
  comment = Some random files
Konfigurasi di atas menunjukkan bahwa jaringan workgroup yang diurus oleh Samba bernama WKG , dan memiliki nama netbios MYNAME. Netbios adalah system penamaan yang dianut Microsoft untuk mengenali komputer-komputer yang memiliki sistem operasi Windows di jaringan. Samba dapat menggunakan protokol ini juga, sehingga komputer dengan Samba dapat dikenali sebagai komputer Windows. Apabila kita menggunakan konfigurasi di atas, maka kita dapat mengakses (lewat jaringan) file di direktori /tmp dengan nama folder share1 , dan file di direktori my_shared_folder dengan nama folder share2. Contoh konfigurasi lainnya yang juga sederhana adalah sebagai berikut :
[global]
  workgroup = MIDEARTH
  [homes]
  guest ok = no
  read only = no
Arti konfigurasi di atas adalah, user yang tidak memiliki account di Samba tidak boleh mengakses file yang dimaksud. User yang memiliki accountdapat masuk baik dengan menggunakan nama login mereka maupun kata homes sebagai nama servicenya.
Setelah mengedit file smb.conf ini, jangan lupa untuk mengetes kevalidannya dengan perintah testparm. Contoh penulisan perintahnya adalah :
testparm /etc/samba/smb.conf
Apabila komputer client menggunakan Windows 98 atau Windows NT Service Pack 3 atau versi sebelumnya, pada sesi global harus ditambahkan :
encrypt password = yes
Dengan demikian user mengakses samba dengan password yang terenkripsi, sehingga tidak mudah diketahui oleh cracker.
Untuk menambah user baru, dapat digunakan perintah smbpasswd. Contoh :
[root@ares /root]# smbpasswd -a rafid
Dengan demikian user bernama rafid telah ditambahkan. Kemungkinan akan ada pesan kesalahan bahwa enkripsi password tidak ada. Ini bukan masalah.karena Samba akan membuatkan databasenya.

E. Tes Samba

Setelah Samba selesai dikonfigurasi dan dijalankan, maka service dapat dites dengan program smbclient. Untuk mengetahui semua dokumen yang disharing dan berbagai informasi lainnya, dapat digunakan perintah berikut :
smbclient -U% -L yourhostname
contoh :
smbclient -U% -L localhost
Apabila perintah ini dijalankan maka akan tampil ip address interface komputer yang bersangkutan, alamat broadcast, subnet mask, nama domain, system operasi, versi samba, folder yang disediakan beserta tipe dan komentarnya, nama server, dan nama workgroupnya. Apabila hal diatas tidak dapat dilakukan, kemungkinan terdapat error yang dapat dibaca di /var/log/samba/smb.log.

F. Mensetting klien Samba untuk Sharing File.

Setelah bagian server telah dikonfigurasi dan dijalankan, kini saatnya untuk menseting komputer clientnya. Komputer client Samba adalah komputer Windows, namun dengan software tambahan, komputer UNIX atau Linux pun dapat menjadi clientnya juga. Pembahasan pada tutorial ini hanya untuk pembuatan workgroup, bukan untuk pembentukan sebuah domain (maksudnya server Samba tidak akan dijadikan domain controller seperti Windows NT, hanya dijadikan sarana untuk sharing file biasa saja).

F.1.Mensetting Klien dengan Windows 9x/Me.

F.1.1 Setting Account dan Password

Walau Windows 95 atau 98 bukanlah sistem operasi multi user secara penuh, mereka masih memiliki fasilitas membuat account user dan password pada desktop layout. Apabila hendak dijadikan klien Samba, fasilitas ini harus diaktifkan terlebih dahulu. Cara untuk mengaktifkannya adalah mengarahkan mouse ke menu Start>Setting>Control Panel/Password. Sesudah memilih ikon password, klik tab user profiles, kemudian klik bagian Users can customize their preferences ... Dengan demikian, Windows akan meletakkan profile secara terpisah dari setiap user dan menyimpan user name dan password yang nantinya akan digunakan ketika akan melakukan koneksi ke SMB/CIFS server. Semua opsi pada bagian User Profile Settings dicentang juga. Langkah berikutnya adalah masuk ke tab change password. Agar Samba dapat memberikan ijin akses ke direktori yang di-sharing, username dan password pada windows harus sama dengan account dan password yang ada pada server Samba. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol change windows password. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk mengganti password. Setelah password selesai diganti, maka komputer harus di-boot agar perubahannya tersimpan.
Ketika akan memasuki Windows, akan muncul kotak dialog log in yang meminta password. Setelah mengisi username dan passwordnya, maka Windows akan menanyakan apakah ingin memiliki setting windows pribadi. Jika dipilih yes, maka akan dibuat sebuah profile. Apabila komputer sudah terkoneksi dengan Samba, Windows akan mengirimkan password tersebut untuk autentikasi untuk mengakses direktori yang disharing.

F.1.2 Setting Network

Untuk mengeset network, caranya adalah dengan mengklik icon network pada control panel. Pada tab configurasi, akan muncul komponen-komponen network yang terinstall. Apabila komponen untuk protokol TCP/IP tidak tersedia, maka harus dilakukan instlasi dengan mengklik tombol add. Program installernya dapat diperoleh melalui CD ROM instalasi windows. Setelah selesai, komputer harus direstart untuk menyimpan konfigurasi yang telah dirubah.

F.1.3 Menkonfigurasi TCP/IP

Masuklah ke control panel>network , lalu pada tab configuration, carilah device yang dilinkkan dengan protocol TCP/IP dan ditandai dengan tanda panah ->. Kemudian klik tombol Properties. Apabila diperlukan, 4 tab yang dapat dikonfigurasi yaitu tab IP Address, DNS Configuration, WINS Configuration dan Bindings.
  • 1. Tab IP Address.
Apabila jaringan komputer menggunakan DHCP, maka pilihan Obtain an IP Address automatically harus terisi. Apabila tidak, atau komputer client ini hendak diberi alamat ip address secara spesifik, maka pilihan Specify an IP Address harus dipilih. IP addressnya diisi dan harus unik, berbeda dengan komputer lain dalam jaringan, baik dengan komputer server maupun dengan komputer client sesamanya. Umpamanya Ip Address komputer server 192.168.0.1 maka kita dapat mengisi alamat ipnya dengan 192.168.0.2. Karena alamat ini merupakan ip private kelas C, maka subnet masknya 255.255.255.0. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan ip address, dapat merujuk ke referensi-referensi mengenai TCP/IP.
  • 2. Tab DNS Configuration.
DNS atau domain name service adalah service untuk memuat daftar nama-nama komputer dengan ip address tertentu dalam jaringan. Apabila DNS Server digunakan dalam jaringan, maka pilihan enable dns harus diisi, kemudian harus diisi nama host (nama komputer yang bersangkutan), nama domain (umpamanya JARINGANKU) dan pada field DNS Search Order, harus diisi alamat IP Address dari komputer yang merupakan DNS Servernya.
  • 3. Tab WINS Configuration
WINS adalah versi dari NetBIOS Name Server. Hendaknya WINS diaktifkan dengan mengklik tombol radio Enable WINS Resolution, dan pada field WINS Server Search Order harus diisi dengan IP Address Server Sambanya. Sebagai catatan, apabila wins dan dns hendak tidak diaktifkan di komputer client, maka alternatif lainnya adalah dengan mengedit file hosts. Di windows 95/98, alamat file hostsnya adalah pada c:WINDOWSHOSTS .
  • 4. Tab Bindings.
Centanglah semua option yang tersedia. Sebenarnya yang paling penting adalah komponen network Client for Microsoft Network.

F.1.4 Menentukan Nama Komputer dan Workgroup

Untuk menentukan nama komputer dan work group, pada Start/Setting/Control Panel/Network/ dipilih tab identification (bukan configuration seperti tadi). Disini kita dapat mengedit nama komputer, nama workgroup dan deskripsi komputernya. Setelah menekan ok, maka untuk mengaktifkan perubahannya, komputer harus direstart dulu.

F.1.5 Mengakses Server Samba

Apabila semua setting telah dilakukan dan Samba telah aktif, maka untuk mengakses folder yang dishare, dapat menggunakan network Neighbourhood. Disana akan ada nama server Samba. Apabila icon ini diklik maka akan tampil direktori-direktori yang disharenya.
Apabila server Samba tidak terlihat, maka alternatif lainnya adalah dengan menggunakan Windows Explorer. Pada bagian tools, klik bagian Map Network Drive. ada kotak dialog Map Network Drive , pada field pathnya diisikan {nama server} ama direktori sharing yang hendak dibuka. Cara ini akan mengontak server Samba secara langsung.

F.2 . Mensetting Klien dengan Windows NT 4.0.

Cara mensetting klien dengan Windows NT 4.0 ini sama persis dengan Windows 98, namun sebaiknya nilai default pada konfigurasinya tidak diubah kalau tidak terpaksa.

F.3 . Mensetting klien dengan Windows 2000/XP

Untuk Client dengan Windows 2000/XP, maka setting default sudah memadai. Apabila server Samba sudah jalan maka komputer client akan mendeteksinya secara otomatis. Namun kita bisa melakukan konfigurasi lagi apabila diperlukan.
Untuk mensetting TCP IPnya, klik Start -> Control Panel -> Network and Dial-up Connections. Atau kalau tidak, klik Start, lalu klik kanan My Network Places, dan select Properties. Kemudian pada kotak dialog Local Area Connection Properties, klik Internet Protocol(TCP/IP), setelah itu klik properties. Pada kotak dialog yang muncul, terdapat field untuk menset ip address dan dns server. Kalau mau melakukan pengeditan dengan lebih detail, silakan mengklik Advanced. IP Address, WINS dan DNS dapat diedit di sana.
Kemudian untuk mengedit nama dan workgroup komputer, klik kanan My Computer, dan klik properties. Akan muncul kotak dialog System Properties. Untuk mengubah nama komputer dan memasukkannya ke dalam workgroup , maka Panel Computer Name harus diklik, dan kemudian tombol changes diklik.

G. Menggunakan Samba untuk layanan Printer

Dengan Samba, sebuah printer dapat diakses oleh komputer yang terhubung dalam jaringan. Dengan demikian tiap komputer yang ingin mencetak tidak harus menginstall printer untuk masing-masingnya. Mereka cukup memakai printer yang sama. Namun, proses pencetakan yang dilakukan oleh printer yang terhubung di Jaringan tidak sesederhana printer yang terhubung secara lokal. Pada printer lokal, pengguna bebas menentukan prioritas penge-print-an. Pada printer jaringan, akan ada antrian, bukan saja dari file yang berbeda, namun juga dari pengguna yang berbeda. Untuk menentukan prioritas permintaan cetak, waktu pencetakan, dan pemilihan printer, dibutuhkan tenaga operator yang secara khusus menangani permasalahan printer jaringan ini. Dari segi pengiriman data, mekanisme pengiriman data yang akan dicetak dan konfirmasi hasil cetak juga lebih kompleks, karena harus melewati protokol jaringan. Tujuan Tutorial ini hanya sebatas menjadikan printer dapat diakses dan digunakan oleh tiap komputer client.

G.1 Proses kerja percetakan di Jaringan

Proses kerja percetakan pada printer jaringan terdiri dari empat tahap, yaitu sebagai berikut :
  • a. Membuka file dan authehtikasi sebuah koneksi ke printer.
  • b. File disalin (dikirimkan) melalui jaringan.
  • c. Koneksi ditutup.
  • d. File yang sampai dicetak dan salinan file yang ada di server dihapus.
Ketika data file yang akan diprint tersebut sampai ke server Samba, data dicetak sementara ke disk pada direktori tertentu sesuai opsi path printer share. Kemudian dengan perintah pencetakan Linux, data tersebut dikirimkan ke printer, sedangkan file yang bersangkutan dihapus di server Samba. Perintah pencetakan tersebut adalah :
Lpr -r -Pprinter file
Perintah ini akan memberitahukan lpr untuk menyalin dokumen ke spool area. Spool area ini biasanya berada di direktori /var/spool. Kemudian perintah tersebut akan memanggil nama printer pada file konfigurasi system (/etc/printcap), dan menerjemahkan ketentuan yang ditemukan. Dengan demikian dapat diputuskan bagaimana memproses data, dan dengan device apa untuk mengirimkan data ke printer. Karena pada perintah di atas terdapat opsi ?r maka file yang ditentukan pada perintah tersebut (yang terdapat pada server Samba)akan dihapus sesudah dicetak.
Ada 4 variabel pencetakan pada Samba :
  •  %s : Full Pathname file pada server Samba yang akan dicetak.
  •  %f : Nama file itu sendiri (tanpa didahului path) pada server Samba yang akan dicetak.
  •  %p : Nama printer Linux yang digunakan.
  •  %j : Jumlah pencetakan (digunakan untuk lprm, lppause dan lpresume)
Variabel-variabel ini akan digunakan nanti.

G.2 Membuat Share [printers]

Untuk mensharing sebuah printer, maka yang harus dilakukan adalah mengedit file konfigurasi smb.conf. Berikut ini adalah contoh konfigurasi yang sederhana :
[global]
  printing = bsd
  load printers = yes
  [printers]
  path = /var/spool/samba
  printable = yes
  public = yes
  writable = no
Segala pengesetan atribut pada seksi global akan mempengaruhi semua printer yang disharing. Adanya seksi printers, menyebabkan user dapat menggunakan semua printer yang disertakan pada file printcap. Segala atribut yang diset di sini merupakan nilai default bagi semau printer yang disharing. Adapun perinciannya sebagai berikut :
Pada global :
printing = bsd , maksudnya perintah-perintah printernya memakai yang aplikabel untuk system BSD. load printer = yes artinya Samba akan meload semua printer yang di share, yang dicantumkan di file printcap. Kalau kita hanya ingin meload sebagian dari keseluruhan printer yang disharing, maka kita bisa mengesetnya menjadi no, dan kemudian memberikan perintah yang lebih spesifik.
Pada printers :
path = /var/spool/samba artinya file permintaan cetak yang dating akan ditampung di direktori ini. printable = yes artinya service printer diaktifkan ketika startup. Ini penting sekali, apabila diset no, smbd akan menolak untuk dijalankan. Public = yes artinya tidak dibutuhkan password dan login tertentu untuk mendapatkan service printer ini. Semua orang bisa memanfaatkannya. Writable = no artinya file di direktori yang berkaitan dengan service di server tidak bisa di-write oleh user pengguna service printer.
Berikut ini akan ditampilkan contoh file konfigurasi yang lebih umum, beserta penjelasannya:
[global] #ini untuk pengesetan secara global
  printing = bsd #Memakai perintah yang kompatibel dengan system BSD
  load printers = yes #Semua printer yang dishare di printcap akan diload
  show add printer wizard = yes #memunculkan icon add printer wizard di folder printers pada Windows
  printcap name = /etc/printcap #memberitahu samba tempat daftar printer yang tersedia
  printer admin = @ntadmin, root #menunjukkan operator/administrator dari server ini adalah user yang termasuk dalam grup ntadmin
  max print jobs = 100 #Menunjukkan banyaknya pekerjaan printing yang dapat ditampung server dalam suatu waktu.
  lpq cache time = 20 #Menunjukkan waktu cache dari pemanggilan perintah lpq
  use client driver = no #Nilai yes hanya memiliki efek pada windows NT/2000/XP
  [printers] #untuk pengesetan printer secara global
  comment = All Printers #Komentar ini akan ditampilkan apabila user menampilkan list printer tersharing yang tersedia
  printable = yes #Ini menunjukkan service printer tersedia
  path = /var/spool/samba # Direktori dimana file-file yang akan diprint ditampung untuk kemudian dicetak.
  browseable = no #Apabila printable = yes, nilainya sebaiknya no, agar share [printers] tidak terlihat di Network Neighbourhood
  guest ok = yes #Untuk pemakaian service, terdapat account guest sehingga tidak perlu memasukkan password
  public = yes #Sinonim dengan di atas
  read only = yes #File yang berada di direktori untuk keperluan service tidak dapat dimodifikasi (secara umum)
  writable = no #Sama dengan diatas
  [my_printer_name]
  comment = Printer with Restricted Access
  path = /var/spool/samba_my_printer
  printer admin = kurt
  browseable = yes
  printable = yes
  writable = no
  hosts allow = 0.0.0.0 #Semua permintaan print yang berasal dari komputer dengan no ip apa saja, diterima
  hosts deny = turbo_xp, 10.160.50.23, 10.160.51.60 #Permintaan dari komputer dengan nama turbo_xp, dengan ip 10.160.50.3 dan 10.160.51.60 ditolak
  guest ok = no #Permintaan membutuhkan autentikasi dari user yang terdaftar / tidak ada account Guest

G.3 Menguji Percetakan

Untuk menguji apakah print server telah siap, dapat menggunakan perintah testparm dan testprns. Penggunaan testparm telah dibahas, sedangkan untuk penggunaan testprns contohnya adalah sebagai berikut:
testprns lp /etc/printcap

G.4 Setup pada klien Windows

Untuk Windows 9x, untuk mengetahui apakah suatu printer dapat diakses dari klien, caranya adalah dengan menklik icon Network Neighbourhood. Dan akan tampak pada layer, sebuah printer yang dishare. Untuk dapat menggunakan printer ini, caranya adalah dengan melakukan setup printer tersebut. Pada menu start>setting>printer , klik ganda ikon add printer. Akan muncul sebuah kotak dialog yang akan menanyakan, printer yang akan ditambahkan merupakan printer local atau network. Yang harus dipilih adalah network printer. Kemudian akan ditanyakan nama printer yang aktif di jaringan. Kita dapat menggunakan tombol browse untuk memilih printer yang akan kita tambahkan. Setelah printernya ditetapkan, klik tombol ok.
Setelah printernya ditetapkan, Windows akan meminta driver dari komputer yang bersangkutan. Klik have disk. Setelah itu akan muncul Kotak dialog Install from disk. Masukkan alamat driver yang dibutuhkan printer tersebut, dan klik OK. Pertanyaan selanjutnya akan meliputi nama printer, apakah printer tersebut akan dijadikan default apa tidak dan apakah akan dilakukan uji cetak. Lakukan uji cetak. Apabila gagal, Printing Wizard akan menuntun untuk memberikan langkah debugging di sisi klien.

H Penutup

Demikianlah tutorial Perkenalan Samba dari saya. Artikel ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak potensi Samba yang bisa dieksplore. Bagi yang hendak mendalami samba, hendaknya ke situs resminya di www.samba.org .
Referensi :
  • www.samba.org
  • Majalah Neotek Vol IV no 11, Neotutor, SAMBA FILE SHARING, Berbagi Printer dan File, Bag 1, Asmuri
  • Majalah Neotek Vol V no 1, Neotutor, SAMBA FILE SHARING, Berbagi Printer dan File, Bag 2, Asmuri

0 komentar:

Posting Komentar